Seperti halnya di Indonesia, game e-sports juga naik daun di Thailand. Ada beberapa game yang populer di kalangan anak muda negara Gajah Putih, baik yang mobile ataupun desktop.
Untuk MOBA (Multiplayer online battle arena), game yang paling populer itu adalah DOTA 2 dan AoV (Arena of Valor). Sementara itu, untuk game battle royale adalah PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG).
"Beberapa game mobile dan desktop cukup populer di Thailand, seperti DOTA 2 dan PUBG. Sementara itu, CS: GO (Counter-Strike: Global Offensive) kurang terkenal di sini," ujar caster e-sports asal Thailand, Xyclopz, Jumat (15/2/2019).
"Mobile Legends juga tidak terlalu di minati di sini. Game lain yang juga populer di Thailand itu ada AoV. Di sini sangat banyak turnamen AoV," lanjut pria yang memiliki nama asli Treephob Tiangtrong tersebut.
Demi menyalurkan hasrat bermain dan bersaing para gamer di Thailand, sejumlah turnamen digelar, satu di antaranya adalah Asia Pacific Predator League 2019.
Dalam grand final Asia Pacific Predator League yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, dari 15 sampai 17 Februari 2019, Thailand diwakili oleh lima tim, yakni Alpha Red, SIGNATURE.PUBG, Purple Mood, Pinto Gaming, dan MITH.PUBG.
Untuk Alpha Red akan bersaing di game DOTA 2, sedangkan SIGNATURE.PUBG, Purple Mood, Pinto Gaming, dan MITH.PUBG bakal berlaga di game PUBG.
"Perkembangan para gamer e-sports juga cukup cepat, banyak gamer-gamer baru yang bermunculan," papar Xyclopz.
Berdasarkan hasil drawing grand final DOTA 2 Asia Pacific Predator League 2019, Alpha Red akan menghadapi wakil Indonesia, BOOM ID, pada round 2. Duel kedua tim berlangsung pada Jumat (15/2/2019) pagi waktu setempat.
Secara khusus, Indofood memersembahkan ESL Clash of Nation - Arena of Valor sebagai langkah konkret untuk membawa kualitas esports tertinggi ke Indonesia dan wilayah Asia Tenggara.
Pertarungan dijamin bakal menarik dan ketat. Bagaimana tidak, enam tim terbaik Arena of Valor dari Asia Tenggara akan ikut berkompetisi di Jakarta International Expo (JIE) selama 3 hari. Tak hanya mencari yang terbaik, para peserta juga bakal memburu prize pool yang mencapai angka 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp7 miliar (kurs 1 dolar AS = Rp14.135).
Selain uang, panitia penyelenggara menambah rasa bangga para pemenang dengan memberikan piala khusus yang didambakan dari Clash of Nations pertama ESL di wilayah Asia Tenggara.
Selain wakil Indonesia, ESL Clash of Nations juga memberikan slot terhadap negara lain. Representasi Asia Tenggara tersebut bisa tergambar dari wakil asal Thailand, Vietnam, Filipina dan Malaysia / Singapura.
Direktur Indofood, Axton Salim mengaku bangga dipercaya bekerja sama membawa dan menyelenggarakan ESL Clash of Nations 2019 – Arena of Valor. "Ini kompetisi top level esports pertama dan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Bagi kami, esports merupakan cabang olahraga elektronik yang digemari generasi muda dan perlu terus kita dorong perkembangannya," katanya.
Axton Salim mengungkapkan, Indofood melalui tiga brand, yakni Pop Mie, Chitato dan Indomilk Good To Go, akan selalu memberi dorongan maksimal agar penyelenggaraan ESL Clash of Nations 2019 sukses. "Kami berharap ajang ini memberikan kesempatan bagi pemain-pemain esports tanah air untuk berkompetisi dan mengukir prestasi di tingkat Internasional,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment